Sayang, do you still remember how we met? Aku sendiri bahkan gak pernah kepikiran bakal jadian sama kamu. Even till this day, aku masih gak nyangka kalau kamu adalah orang yang paling aku sayang. Sometimes, I ask myself if I’m dreaming—because honestly, it feels so surreal! Kamu inget gak kapan dan gimana kita pertama kali ketemu?
Lucu banget sih kalau diingat-ingat. Aku udah beberapa kali notice kamu pas lagi workout di Juanda. Dalam hati, I was like, "Gila, ini mba-mba cantik banget!" And deep inside, I knew I had zero chance with you, lol. I never even thought of talking to you. Kamu punya that kind of aura... yang intimidating, gitu.
Aku masih inget banget ada banyak momen di gym sebelum kita kenal satu sama lain. Aku sengaja dateng ke ruang dumbbell, just so I could see you, hahaha. Cringe banget kalau dipikir-pikir, ya? Aku sampai curi-curi pandang dari kaca, just to get a glimpse of you. Terus pas kamu lagi latihan leg, aku pinjem plates yang 20 kg cuma biar ada alasan buat ngobrol sama kamu. Yeah, akhirnya ngobrol sih... tapi ujung-ujungnya bentar doang, wkwkwk.
Terus, tiba di momen ikonik kita—"Mba, aku boleh foto sama mba gak? Aku lagi belajar fotografi nih, mba."
"Eh mba, mba itu model ya?"
And then, you walked up the stairs, and I gathered all my courage to ask, "Mba, boleh minta IG-nya gak?"
And just like that, that’s how it all started.
Few months passed, dan aku gak punya courage sedikit pun buat DM kamu di IG. Karena ya… I knew you probably wouldn’t respond, or at best, you’d just dry text me. Jadi, aku cuma bisa liat IG kamu dari jauh, tanpa berani nge-chat.
Tapi aku inget banget, it was October 23, 2024. For the first time ever, kamu nge-like story IG aku. Dan di momen itu, tiba-tiba aku dapet keberanian buat reply story kamu—yang kamu lagi di GBK itu, wkwkwk. Sampai-sampai, aku harus make sure dulu kalau itu beneran GBK. I even googled it just to confirm. And when I was sure, I finally slid into your DMs and said, "Mba, itu GBK ya? Kapan-kapan jogging bareng yuk!"
Then, out of nowhere, you replied:
"Ihh ayoo! Kan bisa pulang ke Bekasi bareng juga jadinya."

Seketika, hati gue berdebar-debar kayak mau meledak. Dalam hati, I was like, "Ini orang beneran ngajak gue pulang bareng?! Kayaknya gak mungkin deh… atau jangan-jangan, emang dia orangnya ramah aja?"
Eh, tapi pas udah janjian buat besoknya… kamu malah gabisa. Dalam hati gue cuma bisa bilang, "Nih orang ternyata tukang PHP… yaudah lah, gapapa."

"Maaf ya, Padahal aku udah bawa tas gym ke office"
"No worries", "Get well real soon ya!"
Akhirnya, kita ketemuan di FTL Juanda hari Minggu itu. Aku masih inget banget, pas aku masuk, aku udah ngeliat kamu di lobby FTL, tepat di pintu masuk. Tapi aku gak yakin kalau itu kamu. Aku sempet ragu-ragu, mikir, "Ini beneran dia gak ya?" Eh, ternyata emang beneran kamu, hahaha.
Kita akhirnya gym bareng, ngobrol banyak, cerita-cerita tentang macam-macam hal. Sampai akhirnya, aku nyeletuk, "Eh, kita makan yuk. Tapi di mana ya?"
Terus kamu jawab santai, "Yang deket-deket aja."
Akhirnya, kamu yang decide buat makan di Waroeng Steak. Dan di situlah, tanpa kita sadari… itu jadi first date kita. Cieee. Hahaha.
Jujur aja, makanan di Waroeng Steak sebenernya biasa aja—gak yang spesial banget. But because I was with you, somehow, semuanya jadi terasa enak. Lol. Kita lanjut cerita-cerita, casual talk, sampai tiba-tiba kamu elus-elus paha aku… and in my mind, I was like, "Wah… green light!" "Ternyata dia juga suka sama aku."
And that feeling got even stronger pas kamu bilang kalau sebenernya kamu juga expect aku buat DM kamu duluan di IG. That was my confirmation—aku gak salah feeling, kamu emang ada rasa juga.
Banyak banget hal yang kita omongin malam itu, hal-hal yang bikin aku makin tertarik sama kamu. And honestly, sampai sekarang, aku masih bisa inget banget gimana rasanya waktu itu. That moment, that feeling—it stays with me.

Foto pertama date kita <3
That night, 27 October 2024, was a night I’ll never forget. Rasanya kayak… anjirrr, ini beneran terjadi?! It felt so unreal. Aku bener-bener gak bisa tidur, sumpah.
Soalnya, pas kita makan, kamu tiba-tiba bilang, "Pacarin aku dong." Terus kamu lanjut lagi, "Kayaknya bulan depan aku pacaran deh." And at that moment, my heart was racing like crazy. Malam itu, hati aku berbunga-bunga banget. I was so overwhelmed with happiness that I legit couldn’t sleep. Terus pas bangun pagi, I still couldn’t believe it. Rasanya kayak mimpi—kayak, “Gila, kita beneran lagi asik banget ngobrol satu sama lain?!”
Besoknya, we texted each other all day long. Dan jujur aja, aku sama sekali gak bener-bener kerja hari itu, hahaha. Sepanjang hari, aku cuma chattingan sama kamu doang. We talked about everything—dari hal-hal random, jokes receh, spam stiker, sampai… uhm, dirty talks, hahahaha.
It was all fun. Everything about it felt so natural, so exciting. And honestly, that day was one of the best days ever.

My very first flower (karena berencana untuk nembak) sialnya malah lecek bunga nya :(
Senin malamnya, kita janjian buat ketemuan di Transpark Juanda. Janjian buat nonton, makan, and just spend time together. And well, malam itu jadi salah satu malam paling bersejarah buat kita.
Yang paling lucu adalah… pas pulang, aku akhirnya nembak kamu. Tapi dengan cara yang agak random—masih pake helm, wkwkwk, gak proper banget ya?. Dan kamu malah nahan ketawa, kan?! LOL. aku tau itu cringe dan kocak banget, but I was serious.
Trus yang bikin aku kesel adalah… bunga yang aku bawa buat kamu malah lecek karena kelamaan di jok motor. Tapi yaudah lah, yang penting niatnya, kan?
Terus aku bilang, "I’ll turn the world upside down if you say yes." Padahal, itu bukan kata-kata asli aku. Aku cuma ngutip dari salah satu film, hahaha. Tapi kamu bilang "aku gabisa jawab sekarang, nanti kita teleponan aja ya"
Dan kita teleponan, bahas soal agama dll... dan kamu sempet nangis sedikit. I said "kita coba aja dulu". And we both agreed. So here we are.
It was my first time to truly fall in love with someone.